Jumat, 17 Juni 2011

Khawatirku (oleh S.J. Olangan)


Kekhawatiranku akhirnya datang juga. Saat-saat yang kutakutkan harus menjemputku dan memaksaku untuk melakukan tindakan itu. Aku gak mau kehilangan mereka. Tapi mereka memaksaku dengan caranya. Apa aku harus membiarkan semua terjadi tanpa perlawanan. Ataukah aku harus mengalah dan menjadi budak keegoisannya sehingga mereka bisa hidup senang.

Bertahun-tahun aku menata sebuah rencana untuk kemakmuran negeri ini. Tapi putus tengah jalan ketika kau berkata, "kamu bukanlah presiden kami yang baik, kamu bahkan tidak bisa mengurus diri kamu sendiri. Apalagi menjadi teladan buat kami."
Sakit, pedih, frustasi campur aduk lah yang kurasakan. Bagaimana bisa seorang presiden yang dipilih oleh mereka, dihina dan diinjak-injak oleh mereka juga.

Akhirnya aku berdoa, "Berikan aku kekuatan untuk membuat badai pengunduran diri sebagai presiden ini. Biarkan aku melihat kebahagiaan rakyatku yang tak berdosa dari ujung kepulauan ini."

Walaupun aku menyadarinya bahwa hal ini tidak segampang pergi melenggang tanpa beban. Aku harus meninggalkan keluarga besar kerajaan yang telah membesarkanku. Aku harus membuat sebuah alasan kuat terhadap negara tetangga yang telah membantu memberiku pundi-pundi kekayaan negara ini.

Dan akhirnya aku sadari bahwa apapun yang sedang berkecamuk dalam pikiranku hanya satu intinya. Aku bukanlah seorang presiden yang baik bagi negaraku dan aku harus cepat pergi untuk belajar menjadi presiden bagi diri sendiri. Biarkan rakyat mencemooh dan mencibir tindakanku. Karena cepat-laun mereka akan mendapatkan presiden baru yang lebih layak utuk memimpin mereka. DAN kemudian aku bukanlah seorang manusia yang akan mengambil hak rakyatku.

Comments :

0 komentar to “Khawatirku (oleh S.J. Olangan)”

Posting Komentar

Advertisements


Masukkan Code ini K1-1D53Y5-4
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Produk SMART Telecom
 

Copyright © 2009 by Catatan Mang Fido

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger