Joe Sandy vs Deddy Corbuzier

Joe Sandy vs Deddy Corbuzier - Jumat, 29 mei 2009, di sebuah station TV swasta terjadi pertarungan yang sangat hebat. Mereka adalah master Joe sama master Dedy.

Sebenarnya malam itu adalah malam show-nya Joe Sandy, yang dijuluki The Master Of Numbers. Saya belum tahu kemampuan dia di dunia hiburan magic. Jadi malam itu saya baru pertama kali melihat penampilan dia.


Permainan pertama yang dia tunjukkan adalah menebak angka dadu. Kalau dalam pelajaran matematika, ini disebut dengan peluang. Pertama dia meminta salah satu penonton untuk naik ke panggung dan membantu Joe menyusun dadu. Dalam permainan ini, Joe memiliki 3 kelompok dadu; kelompok pertama terdiri dari 3 dadu, kelompok kedua terdiri dari 4 dadu, dan kelompok ketiga terdiri dari 5 dadu. Setelah dadu tersusun, Joe menebak berapa jumlah angka untuk dadu yang menghadap ke atas. Dengan cepat Joe menebak susunan pertama dan kedua. Tebakannya pun tepat.

Untuk susunan yang terdiri dari 5 dadu, Joe sendiri mengakui tingkat kesulitannya. Ternyata selain ahli di bidang angka, dia juga ahli untuk membujuk orang yang menyusun dadu merubah angka dadu sehingga sesuai dengan tebakannya. Andai saja sipenyususn dadu itu tidak merubah angka, maka Joe akan dipermalukan di hadapan penonton seluruh Indonesia karena tebakannya salah.

Permainan kedua inilah yang membuat saya mengagumi dan mengakui keahlian Joe dan Deddy. Ketika permainan hendak dimulai, tiba-tiba Joe memanggil Deddy naik panggung untuk bermain bersama. Menurut Deddy ini semacam lelucon dan tidak layak dilakukan Joe kesesama Master. Saya sempat berpikir, “jangan-jangan Mas Deddy ini takut kalau dia tidak bisa mengimbangi kemampuan Joe di bidang perhitungan.”

Akhirnya setelah penonton berteriak, “Maju..maju..maju….” Deddy dengan terpaksa naik ke panggung. Matanya yang tajam sempat tertuju ke Joe tanda marah. Tapi Joe tidak menghiraukannya. Sebelumnya Joe sudah membagikan kalkulator ke para penonton yang hadir di studio untuk membantunya bermain. Setelah itu dia mengeluarkan kartu yang bertuliskan angka sebanyak 50 lembar. Supaya permainan lebih seru, Joe minta 3 penonton yang hadir mengocok dengan acak kartu-kartu tersebut. Setelah yakin terkocok dan kartu tercampur acak, joe menyusun kartu-kartu tersebut di papan tulis yang sudah dikasih perekat. Lima kartu ke samping (Horizontal) dan lima kartu ke bawah (Vertical).

Permainannya adalah, Joe meminta Deddy bersama-sama menjumlah angka-angka tersebut dengan cepat. Dimulai dari vertical (dari atas ke bawah). Giliran pertama Joe mengisi kotak penjumlahan dengan cepat. “Dan sekarang giliran Master Deddy,” leceh Joe. Serentak suara penonton di studio bergemma, “oooooooooooo…”. Mereka mengira bahwa Deddy akan kesulitan mengisi penjumlahan yang terdiri dari dua digit angka tersusun menjadi lima baris. Suara teriakan penonton masih terdengar, Deddy sudah mengisi bagiannya dengan cepat dan benar.

Ketika kotak penjumlahan vertical selesai dan diisi benar oleh kedua Master itu, tiba-tiba Deddy bicara. “Joe, sekarang kamu ikuti saya, sekarang kita kalikan angka yang disusun horizontal, jangan dijumlah.” Semua penonton diam ragu. “Apa mungkin angka sebanyak itu bisa dihitung tanpa kalkulator”. Tapi dengan cepat mereka mengisi perkalian itu… dan tidak ada yang salah.

Setelah pengkalian, Joe menjumlahkan hasil dari horizontal dan vertical dengan cepat. Deddy pun tidak mau kalah, dia menjadikan angka itu dalam bentuk akar. Permainanpun berakhir memuaskan….

Saya jadi heran, mereka itu ahli matematika atau sulap….Hebat…