Pro-Kontra Bulu Ketek Di Kalangan Remaja

Bulu ketek : "aku benci dengan manusia! kenapa sich mereka gak
menginginkan aku jadi bagian dari mereka.
Haaahh!! kenapa???? Brengseeek!

Ketiak : "Berisik! kenapa ngomel sich! emang kamu aja yang Kesal!
aku juga tahu SUMPEK!!!

Bulu ketek : "sumpekan mana ama aku? manusia itu sengaja ngebiarin aku
jadi sampah! emang gak sedih apa dibegitukan!
berani-beraninya mereka mencabutku darimu. setelah itu
aku dilempar ke tempat sampah! minimal jadi sesaji ke,
atau dipiara! sedih tau!

Ketiak : ya, kamu bau sih! makanya dicabut!

Bulu Ketek : "enaaak ajaa!! fitnah! yang bau itu dagingmu! aku yang
disalahin terus!

Ketiak : Eh sialan! Dagingku itu wangi karena selalu terawat!
mereka usapin pakai sabun... diberi roll-on.
Mana ada coba manusia yang menyilet atau menguliti ketiak
mereka sendiri!

Bulu ketek : iya. mungkin aku yang gagal...

melihat rona kesedihan yang begitu dalam dari wajah si bulu. ketiak menjadi tak tega....

Ketiak : e-ee, gak kawan maafkan aku! kamu gak salah sayang. yang
salah itu keringat!! kau cuma jadi korban kebengisan
manusia. emang kamu pikir aku juga gak sebal gitu ama
manusia??? Lama-lama aku muak! kulitku merasa nyeri dan
perih setelah kau dijauhkan dariku. mereka cabut satu-
satu dirimu. kulitku memerah. atau pas pisau cukur
diasah, lalu mulai mengulitimu. bukan cuma aku yang
perih-tapi hatiku ikutan teriris. padahal kita itu sudah
ditakdirkan bersama.

Mendengar hal itu si bulu menyeringai. ada ide segar muncul di wajahnya yang hitam dan geli. Ketiakpun memikirkan hal yang serupa.
Si bulu mengambil pisau dapur yang sangat tajam. diarahkannya pisau itu di lipatan daging ketiak manusia yang sedang tertidur dengan lelap.
si ketiak pun berhasil keluar dari kurungannya selama ini. ketiak dan bulunya cuma nyengir :

"Heh! Biar tahu Rasa! Emang enak jadi manusia tak berketiak!!"
Sumber Asli: klik di sini